Sepultura (pelafalan dalam bahasa Portugis: [se.puw.ˈtu.ɾɐ], "Kuburan" adalah grup musik thrash metal dari Brasil yang didirikan pada tahun 1984, oleh Cavalera bersaudara yakni Max dan Igor Cavalera. Nama mereka dipilih oleh Max Cavalera setelah ia menerjemahkan lirik lagu Motörhead yang berjudul "Dancing On Your Grave". Kini lebih dari tiga dekade perjalanan musiknya, Sepultura menjadi salah satu supergrup yang paling sukses sepanjang sejarah di kancah musik metal dunia dan dianggap sebagai generasi kedua dari gelombang thrash metal bersama dengan Pantera, Machine Head, Testament, Death Angel, Sacred Reich, Dark Angel dan Fear Factory.
Berawal dari grup musik bentukan Max Cavalera dan adiknya Igor Cavalera awal dasawarsa 1980–an, di antaranya adalah grup musik Guerrilha yang digawangi oleh Max (bassis), Igor (drum dan perkusionis), Jairo Guedes (dikenal juga dengan Jairo Tormentor atau Jairo T) (gitaris) dan Silvio (vokalis) hanya untuk menyalurkan naluri bermusik dan membawakan lagu dari band-band terkenal pada waktu itu. Tidak ada album yang dirilis dari grup ini hingga digagasnya Sepultura pada tahun 1984, yang menyebabkan duo bersaudara Max dan Igor memutuskan untuk meninggalkan sekolah dan mendedikasikan diri mereka sepenuhnya untuk bermusik.
Awalnya, gaya musikalitas Sepultura banyak dipengaruhi oleh Iron Maiden, Metallica, Motörhead dan Slayer yang pada saat itu termasuk salah satu genre musik yang tidak dapat diterima secara sosial di daerahnya, tetapi dalam perjalanannya kemudian, orientasi musik Sepultura berkembang menjadi lebih ekstrem dengan termotivasi dari musikalitas thrash gaya Eropa dan death metal Amerika seperti Venom dan Sodom ke arah genre black/death metal, sebagaimana representasi dua album pertamanya Bestial Devastation (rilis tahun 1985) dan Morbid Visions (rilis tahun 1986).] Bahkan Morbid Visions termasuk dalam jajaran sepuluh album lawas black metal terbaik menurut Metal Hammer. Hingga kini, orientasi musik Sepultura telah bertransformasi menjadi salah satu penentu tren kreatif terkemuka dalam belantika musik agresif dunia seperti sekarang ini, walaupun musik mereka saat ini umumnya digambarkan sebagai groove metal.
1984: Formasi Awal
Setelah beberapa kali pergantian anggota band sepanjang tahun 1984 – 1985, termasuk di antaranya Beto Pinga (drumer), Cássio (gitaris), Julio Franco (gitaris), Roberto Raffan (bassis) dan Roberto UFO (gitaris). Formasi awal yang relatif tetap pada waktu itu adalah Max Cavalera (gitaris), Igor Cavalera (drumer) dan Wagner Lamounier (vokalis), walaupun formasi ini tidak merilis album. Namun, formasi inipun tidak bertahan lama, dengan keluarnya Wagner karena perbedaan pendapat dengan anggota band lainnya (diketahui kemudian Wagner membentuk band Sarcófago bersama Roberto UFO). Sehingga Max menggantikan Wagner menjadi vokalis dan masuknya gitaris Jairo Guedes (Jairo T) dari band sebelumnya, Guerrilha.
1985–1986: Bestial Devastation dan Morbid Visions
Sepanjang tahun 1985, Sepultura banyak mengikuti festival-festival band lokal di daerahnya, menandatangani kontrak dengan label Cogumelo Records dan mulai memperkenalkan Paulo Jr. (bassis) sebagai anggota tetap dalam sebuah konser pertunjukan langsung di "Santa Teresa Ideal Clube" bulan Maret 1985. Debut album mini Sepultura yang bertajuk Bestial Devastation (rilis 1 Desember 1985) berupa album kompilasi (split album), bersama dengan album mini grup band Overdose yang bertajuk Século XX, sehingga debut ini bertajuk Bestial Devastation / Século XX.] Proses penggarapan album mini ini bagi Sepultura terbilang cepat dengan proses rekaman yang hanya dilakukan selama dua hari saja dan mendapat reaksi positif di belantika musik bawah tanah Brasil, dengan penjualan sejumlah lima belas ribu kopi yang dianggap sukses pada waktu itu, Sepultura mendapatkan perpanjangan kontrak dari label untuk membuat album penuh hingga rilis album studio pertamanya tanggal 10 November 1986 bertajuk Morbid Visions, menambah popularitas Sepultura di kancah musik metal Brasil dan mendapat perhatian media pada masa itu
Album ini menghasilkan tembang populer "Troops Of Doom" yang dibawakan Sepultura sebagai band pendatang baru dalam konser pertunjukan langsung band Venom dan Exciter di Stadion Mineirinho, Belo Horizonte, tanggal 5 Desember 1986 ketika Sepultura menjadi band pembukanya. Hal ini membuat Ann Boleyn, produser musik dari Amerika merilis Morbid Visions tahun 1987 melalui label yang didirikannya New Renaissance Records. Kemudian Sepultura memutuskan pindah ke untuk mengejar karier musiknya.
1987–1990: Schizophrenia dan Beneath the Remains
Tak lama setelah tur pertamanya di tahun 1987, Jairo Guedes mengundurkan diri karena kehilangan minatnya terhadap musik ekstrem,kemudian posisinya digantikan oleh Andreas Kisser yang mulai diperkenalkan pada konser Sepultura di kota Caruaru, bulan Mei 1987, sehingga formasinya menjadi Max (vokalis dan gitaris), Igor (drummer), Paulo Jr. (bassis) dan Andreas (gitaris).Formasi baru ini kemudian menggarap album keduanya yang dikerjakan secara lebih profesional dibandingkan dengan pengerjaan album sebelumya, hingga kemudian rilis tanggal 30 Oktober 1987 melalui label Cogumelo Records bertajuk Schizophrenia, menyusul gelaran konser pada bulan berikutnya yang dihadiri hingga dua ribu penonton. Schizophrenia berhasil terjual lebih dari sepuluh ribu kopi yang mengalahkan penjualan album Slayer dan di Brasil pada waktu itu, serta mulai meraih popularitas di Amerika, kemudian menarik perhatian label Roadrunner Records yang diikuti dengan membuat kontrak jangka panjang mengawali peluncuran album studio ketiganya Beneath the Remains (rilis 7 April 1989).[7] Album ini digarap oleh produser Scott Burns yang juga mengerjakan album-album Obituary, Cannibal Corpse, Malevolent Creation dan band-band death metal lainnya.
Menjelang akhir tahun 1989, pada periode September – Oktober 1989, Beneath the Remains membawa Sepultura keliling Eropa menjalankan tur bersama Sodom, kemudian tampil dalam pertunjukan yang diselenggarakan oleh Roadrunner Records di The Ritz, New York tanggal 31 Oktober 1989, dengan bintang tamu utama King Diamond yang juga didukung oleh Sacred Reich melalui manajernya Gloria Bujnowski (kelak menjadi manajer Sepultura). Tak lama berselang setelah rilis album studio ketiganya ini, Sepultura memutuskan untuk relokasi ke Phoenix, Arizona, tahun 1990.
1991–1995: Arise dan Chaos A.D.
Menyusul sukses album sebelumnya, Sepultura dengan manajemen baru mulai mengerjakan album berikutnya bersama Scott Burns di Morrisound Studios, Tampa, Florida dengan proses pengerjaan album yang lebih serius dan proses mixing yang dikerjakan di Quantum Sound Studios, Jersey, New Jersey oleh Andy Wallace (kelak menjadi produser Chaos A.D.). Album yang bertajuk Arise ini rilis tanggal 2 April 1991 yang disusul kemudian dengan rangkaian tur keliling dunia ke 39 negara yang secara keseluruhan mencakup 220 pertunjukan, termasuk kunjungannya ke Jakarta dan Surabaya pada bulan Juli 1992 dengan menggelar konser pertunjukan langsung di Stadion Lebak Bulus, yang diawali oleh Edane sebagai band pembukanya. Kemudian hari berikutnya, konser berlanjut di Stadion Tambaksari yang pertunjukannya dibuka oleh Power Metal dan Mel Shandy & Metal Boyz. Seluruh rangkaian tur keliling dunia ini dilakukan dalam kurun waktu hingga dua tahun termasuk tur utamanya dengan band-band Helmet, Ministry, Alice in Chains dan Ozzy Osbourne.
Setelah sukses mendapatkan perhatian internasional dengan Arise, Sepultura meluncurkan album kelimanya bertajuk Chaos A.D. pada September 1993, dirilis melalui Roadrunner dan Epic Records, label besar yang juga menaungi Pearl Jam dan Rage Against the Machine. Diproduseri oleh Andy Wallace, Chaos A.D. digarap selama tiga hingga empat bulan dengan sesi rekaman yang dilaksanakan di Rockfield Studios, Monmouth, Wales. Sepultura menyadari akan pentingnya album ini, sehingga semuanya harus dipersiapkan secara matang dan meyakini bahwa Andy Wallace adalah orang yang tepat dalam menggarap album ini. Sepultura berkolaborasi dengan salah seorang tokoh pergerakan musik punk Jello Biafra (Dead Kennedys) dalam menggarap tembang "Biotech Is Godzilla" dan Evan Seinfeld (Biohazard) yang juga membantu penulisan lagu "Slave New World".
Album ini terjual lebih dari 500.000 kopi dan tercatat sebagai album yang paling sukses secara penjualan dibandingkan dengan album-album sebelumnya. Chaos A.D. meraih posisi 32 pada tangga lagu Billboard 200, lalu mendapatkan sertifikasi emas di Amerika Eropa, Inggris Raya dan Australia.Kemudian termasuk dalam daftar 100 album metal terbaik sepanjang masa menurut Rolling Stone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar