Sejarah SLANK
Sebelum Slank resmi berdiri, Bimo Setiawan Almachzumi yang merupakan seorang drummer pada awalnya membentuk band bernama
Cikini Stones Complex (CSC)
bersama teman – temannya ketika bersekolah di Perguruan Cikini Jakarta.
Namun karena merasa lelah dan bosan hanya membawakan lagu – lagu dari
grup musik Rolling Stone, maka pada tahun 1983 akhirnya bimbim
membubarkan CSC.
Kemudian bersama sepupunya Denny BDN (Bang Denny) sebagai Bass, Erwan
pada Vokal, dan Kiki yang juga mantan gitaris CSC mengisi gitar, Bimbim
berniat untuk membentuk grup musik baru dengan nama “
Red Evil”.
Lewat grup ini mereka mulai membawakan lagu sendiri, dan mereka kini
bebas membawakan lagu apa saja. Meski persentasinya lebih banyak lagu
barat, namun lagu – lagi dari Van Halen mendapat porsi paling banyak
karena karakter vokal Erwan dikatakan mirip sama David Lee Roth Vokalis
Van Halen. Karena kurang puas hanya dengan satu gitaris, lantas Bimbim
mengajak Bongky Marcel yang merupakan gitaris “Rese Band” (Ketika itu
Rese Band merupakan saingan dari Red Evil).
Mereka pertama kali bertemu di daerah menteng, lalu Bongky ikut
kawannya latihan di tempat Bimbim. Lewat pertemuan itu, Bongky pun
sepakat untuk jalan bareng Bimbim membentuk grup band baru. Pada awal
terbentuknya kerjasama Bimbim dan Bongky ini, beberapa kali manggung
mereka masih membawakan lagu milik Rolling Stones dan Van hallen. Tapi
entah kenapa, penampilan mereka tidak pernah bisa persis dari band
aslinya. Maka dari itu teman – teman mereka yang sering diajak untuk
meramaikan penampilan mereka tersebut, menyebut mereka band
Slenge’an.
Sedangkan untuk meramaikan penampilan mereka, setiap manggung mereka
kerap mengajak teman – teman di Sekolahnya yang tak lain adalah anak –
anak Perguruan Cikini dengan bayaran yang sebotol minuman.
Pada masa itu, grup musik mereka ini masih berdiri dengan nama Red
Evil. Hingga pada akhir Desember tahun 1983, mereka berniat untuk
merubah nama yang telah digunakan sejak Bongky bergabung tersebut.
Proses pemilihan nama baru untuk grup musik mereka dilangsungkan di
arena Bowling Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Tepatnya saat mereka
sedang merayakan hari ulang tahun Denny BDN yakni 26 Desember 1983.
Dalam pertemuan tersebut, Bimbim mengusulkan agar menggunakan nama
Red Evil saja. Namun setelah beberapa lama berkompromi dengan segala banding, maka terpilihlah nama
SLANK yang
bersumber dari ocehan kawan – kawan mereka yang kerap diajak saat
tampil dan menyebut mereka band Slenge’an. Jadi Slank merupakan
singkatan dari kata Slenge’an namun diakhiri dengan huruf K dengan
maksud sebagai gaya/gaul.
For Some Info : Saat pemilihan nama tersebut, Bongky kurang
menyimak apa yang teman – teman satu band-nya bicarakan, karena sibuk
memperhatikan gadis – gadis cantik di tempat tersebut.
Maka
Formasi pertama SLANK adalah Erwan (Vokal), Bongky
(Gitar), Kiki (Gitar), Bimbim (Drum) dan Denny BDN (Bass). Penampilan
perdana mereka dengan menggunakan nama SLANK dilakukan di Universitas
Nasional (UNAS) Jakarta dengan penuh semangat membawakan lagu – lagu
ciptaan mereka sendiri. Namun sayang sekali penampilan perdana SLANK
kala ituberlangsung kurang menyenangkan. SLANK kalah pamor dari grup
musik
Makara (Grup musik Adi Adrian KLA Project) yang pada saat
itu bermain jauh lebih bagus dari SLANK. Meski penampilannya bisa
dibilang lumayan kacau, namun SLANK tetap berbangga hati karena mereka
datang dengan kawalan seorang Manajer bernama Erry yang tak lain adalah
Kakak dari Erwan sang Vokalis.
SLANK terus berusaha untuk menunjukan bakat mereka hingga pada
akhirnya menjajal untuk mengikuti festival band KMSS yang digelar di
Istora Senayan, Jakarta. Grup musik yang menjadi saingan SLANK saat itu
adalah grup musik asal Surabaya, Jawa Timur bernama
Grass Rock dan salah seorang Penyanyi solo yakni
Ita Purnamasari.
Sejak awal karir, SLANK memang kerap menampilkan sesuatu yang berbeda.
Keunikan yang dibawa SLANK ketika tampil di Festival Band KMSS adalah,
hadirnya instrumen musik daerah yakni Gamelan Jawa yang dimainkan oleh
Erwan. Tujuan dari keikutsertaan Gamelan Jawa dalam penampilan tersebut
bukanlah sekedar antik – antikan semata. Melainkan karena SLANK
memandang irama yang dihasilkan ensambel musik tradisional Gamelan
adalah
blues-nya Indonesia. Penampilan SLANK kala itu tentu saja
membuat heboh dan terkesan nyeleneh dari peserta yang lain. Namun sayang
sekali SLANK kembali harus menelan kekecewaan karena mereka dikalahkan
oleh grup musik
Grass Rock.
Layaknya seorang Remaja yang sedang mencari jati diri, pada awal
berdiri SLANK juga beberapa kali mengalami perombakan formasi. Tahun
1984 Kiki sang Gitaris memutuskan untuk hengkang dari SLANK, dan secara
otomatis SLANK
Formasi 2 hanya berpersonil 4 orang saja. Untuk
mengisi kekosongan di gitar yang ditinggalkan Kiki, pada awal tahun 1985
SLANK memutuskan untuk menggaet Kakak kandung dari Bimbim yaitu Adrian
Sidharta (Adri). Kehadiran Adri justru membawa warna baru untuk musik
SLANK dikarenakan Adri memainkan alat musik yang sebelumnya tidak
terdapat di SLANK yaitu Keyboard dan mengukuhkan SLANK
Formasi 3.
Belum lama setelah masuknya Adri, sang Vokalis Erwan memutuskan untuk
mengundurkan diri dari SLANK dikarenakan harus melanjutkan pendidikannya
ke Negeri Paman Sam (Amerika). Masih di tahun yang sama, sepenginggal
Erwan pada akhirnya membuat SLANK kembali memberikan sesuatu yang baru
dengan menghadiran kaum Hawa yang bertindak sebagai vokalis yaitu Uti
Suharyani dan Lala. Jadi SLANK
Formasi 4 beranggotakan Bongky (Gitar), Bimbim (Drum), Denny BDN (Bass), Adri (Keyboard), dan Uti + Lala (Vokal).
Seakan masih belum menemukan
chemistry di antara para
Personilnya, di tahun berikutnya 1986, SLANK kembali merubah formasi
dengan kembali menghadirkan sosok pria sebagai vokalis. Well Willy yang
merupakan mantan vokalis dari grup terdahulu Bimbim yakni
Cikini Stones Complex (CSC), ditarik untuk mengisi vokal dan terbentuklah SLANK
Formasi 5. Di
tahun ini, SLANK kerap tampil dari panggung ke panggung yang tentunya
dengan dandanan slenge’an dan mengajak teman – teman dekatnya sebagai
suporter. Setahun berikutnya yakni 1987, SLANK kembali merubah formasi
setelah keluarnya Adri (Keyboard) yang posisinya digantikan oleh Andre
(Keyboard) dan menguatkan SLANK
Formasi 6. Masih terus melakukan
perombakan, masih di tahun yang sama Andre beserta sang Vokalis Well
Willy hengkang dari SLANK. Posisi Vokal yang ditinggalkan Well Willy
pada akhirnya diisi oleh Denny BDN yang diketahui sebelumnya bermain
Bass untuk SLANK. Sementara untuk mengisi kekosongan pada Bass, SLANK
menarik salah seorang Bassis yang sebelumnya tergabung dalam grup musik
Metal Crew yakni Abdul FIrman Saad atau yang akrab disapa Imanez dan terbentuklah
SLANK Formasi 7.
Pergantian formasi masih terus terjadi di tubuh SLANK. Sampai pada tahun 1988 terbentuk SLANK
Formasi 8
dimana Imanez dan Bongky yang saat itu harus melanjutkan kuliahnya di
Negeri orang hengkang dari SLANK. Sehingga membuat Denny BDN kembali
mengisi Bass, sementara posisi vokal diisi oleh Sammy, dan untuk mengisi
instrumen gitar yang ditinggalkan Bongky, SLANK menggaet duo gitaris
yang berasal dari band
Navy Punk yaitu Parlin Burman atau Pay dan Jaya (
Whizzkid).
Tidak lama setelah itu, Sammy, Pay, dan Jaya terpaksa harus
meninggalkan SLANK dan membuat Bimbim yang tinggal seorang diri kembali
menarik Imanez sebagai Bassis, Denny BDN sebagi Vokalis, dan Anto
sebagai gitaris untuk SLANK
Formasi 9. Masih di tahun yang sama
Denny BDN yang harus menyelesaikan Sekolahnya di Fakultas Ekonomi
Universitas Pancasila terpaksa mengundurkan diri dari SLANK kemudian
disusul Anto yang juga ikutan hengkang. Bimbim dan Imanez yang merupakan
Personil SLANK yang tersisa pada akhirnya kembali mengajak Adri untuk
kembali memberikan alunan Keyboardnya bersama kehadiran Tole yang
bermain Bass dan posisi gitar diisi oleh Imanez. Serta kehadiran seorang
wanita cantik yang merupakan Kakak kandung dari Vokalis grup musik
GIGI, yakni Nita Tilana. Kehadiran Nita Tilana di SLANK
Formasi 10 membuat formasi ini dijuluki sebagai SLANK formasi paling genit.
Tidak berlangsung lama, Nita Tilana, Adri, dan Tole meninggalkan
SLANK dan kembali menyisakan Bimbim dan Imanez saja. Untuk
mempertahankan SLANK, pada akhirnya Bimbim dan Imanez kembali menarik
Pay untuk mengisi gitar, dan Well Willy untuk vokal sehingga SLANK
Formasi 11
beranggotakan 4 orang saja. Dalam formasi 11 ini, Pay menjabat sebagai
Gitaris sekaligus penjaga studio Potlot milik Bimbim yang disewakan
untuk umum. Karena jabatannya adalah seorang penjaga studio, Pay pun
akrab dengan beberapa grup musik yang merupakan langganan penyewa studio
Potlot. Salah satu grup band yang sering menyewa studio Potlot adalah
grup band Oppie Andaresta bersama Indra Qadarsih dan Ronald Fristianto
(Ex.GIGI) yang mengusung aliran Jazz.
Karena Indra Q sering latihan di Potlot dan Bimbim terkadang
mengontrol studio dan melihat permainan Keyboard Indra Q yang
mengagumkan, Bimbim pun tertarik menawarkan Indra Q untuk bergabung
dengan SLANK. Tentunya dengan bantuan bujuk rayu Pay yang lebih akrab
dengan Indra Q. Ketika itu Indra Q kurang tertarik karena aliran musik
yang diusungnya adalah Jazz, sementara musik yang diusung SLANK lebih ke
Rock. Namun berkat rayuan Bimbim dan Pay yang mengatakan kepada
Indra, “Gak apa – apalah, kan asik kalau Rock digabung sama Chord Jazz,”
Indra Qadarsih pun merasa tertantang. Terlebih usianya saat itu baru
menginjak 18 tahun. Alhasil Indra Qadarsih mengiyakan permintaan Pay dan
Bimbim tersebut. Maka terlahirlah SLANK
Formasi 12 yang beranggotakan Bimbim, Imanez, Pay, Well Willy, dan Indra Qadarsih.
For Some Info : Di tahun 1989 Bimbim juga membentuk sebuah grup
musik bernama Lemon Tea yang kerap tampil di pub bersama Oppie
Andaresta. Tapi setelah mengajak Indra Q bergabung dengan memintanya
untunk menghafalkan 20 lagu, LemonTea tiba – tiba bubar sebelum Indra Q
merasakan naik panggung.
Tak lama setelah masuknya Indra Qadarsih yang berusaha untuk bisa
membawakan Rock dengan menghafalkan beraneka repertoar lagu dari grup
musik beraliran Rock dan pada akhirnya berhasil melepas chord melintir,
Imanez dan Well Willy hengkang dari SLANK. Salah seorang pendiri SLANK
yang sempat hengkang demi menuntut ilmu yakni Bongky Marce kembali ke
SLANK. Kalau di Formasi awal Bongky bermain gitar untuk SLANK, kali ini
Bongky terpaksa harus transformasi dari pemain gitar menjadi pemain Bass
karena telah hadir Pay yang berada di posisi gitar. Hilangnya posisi
vokal karena Well Willy hengkang sedikit membuat Bimbim dan SLANK
kebingungan untuk mencari penggantinya. Alhasil, Bimbim mengajak salah
seorang adik sepupunya bernama Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab
disapa Kaka untuk bergabung dengan SLANK. Saat itu sebenarnya Kaka juga
tengah jalan dengan grup musik LOVINA yang salah satu personilnya adalah
Dianto Yusuf Sidharta atau Massto yang merupakan adik kandung Bimbim.
Sebenarnya, Kaka hanya dikontrak oleh SLANK selama 2 tahun saja. Tapi
karena Personil SLANK yang lain menemukan kecocokan, kontrak Kaka selama
2 tahun pun dilupakan.
For Some Info : Kaka sebenarnya berkeinginan untuk menjadi Pemain
sepak bola bukan pemusik. Namun karena dipaksa oleh Masto, akhirnya Kaka
bergabung dengan LOVINA
Masuknya Kaka di SLANK menandakan bahwa tahun 1989 SLANK telah memasuki
Formasi 13. Di awal terbentuknya formasi yang sering disebut
Formasi Ajaib
ini, Slank juga tidak jauh dari beraneka problema. Mulai dari proses
transformasi Bongky, hingga perselisihan yang kerap terjadi antara Indra
Q dan Pay. Awal bermain bass, Bongky merasa stress karena merasa
seperti patung di atas panggung dan dirinya memerlukan waktu 5 hari di
tambak ikan Sukabumi untuk memutuskan bermain bass. Pada akhirnya, Indra
Q lah yang
sparring Bongky latihan bermain bass selama berminggu
– minggu yang dilakukan di dalam studio. Selama melakukan proses
sparring yang berakhir dengan keberhasilan Bongky beralih senjata, SLANK
juga terus menyodorkan demo lagu mereka ke pihak label namun tak
kunjung diterima.
For Some Info: Kalau ingin mendengar musik SLANK sebelum album
pertama, coba cari kaset band Rockin’69. Karena itu sebenarnya SLANK pra
album pertama.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat Bimbim memutuskan untuk
merombak musik SLANK. Setelah melakukan perombakan, pada akhirnya SLANK
mendapatkan kesempatan untuk menjadlin kerjasama dengan Pemilik studio
rekaman Triple M yaitu Macank. Namun baru menggarap lagu – 5 SLANK
memutuskan untuk membatalkan kontrak tersebut, dikarenakan SLANK memilih
untuk bekerjasama dengan Boedi Soesatio. Salah seorang Sahabat Om Yudho
(Ayah dari Indra Q) yang merupakan seorang pembuat logo dan sampul
kaset penyanyi – penyanyi ternama dan menawarkan SLANK untuk menjalin
kontrak kerjasama setelah kepincut demo lagu yang dibawakan oleh Om
Yudho tersebut.
For Some Info : Pay yang ketika itu turut membantu penyanyi lain
(Narik Becak) juga pernah kerjasama bareng Boedi Soesatio.Jadi Boedi
Soesatio sudah tidak asing lagi untuk SLANK.
Boedi Soesatio menganggap kalau SLANK merupakan pembawa pembaruan di
blantika musik rock Indonesia lewat beragam lirik apa adanya yang
menjadi simbol anti kemapanan tapi penuh kecerdasan.Ditambah lagi dengan
kejenuhan pasar musik yang saat itu sedang dipenuhi oleh para Penyanyi
Pop dan grup band yang takut membawakan lagu sendiri. Maka SLANK
dianggap sebagai sebuah dorongan untuk grup band lain karena
keberaniannya membawakan lagu ciptaan sendiri yang menurut Boedi ibarat
mutiara yang belum digosok. Setelah menjalin kontrak, mulailah SLANK
melakukan rekaman di Jackson Studio, Studio 15, dll
SLANK pun menyatukan pendapat dengan Boedi Soesatio yang bertindak
sebagai Produser dan penyatuan pendapat tersebut menghasilkan keputusan,
“Kami Sepakat Untuk Tidak Sepakat.” Berkat kesepakatan tersebut, adu
argumentasi pun menghiasi kerjasama SLANK dan Boedi Soesatio. Salah satu
permintaan Boedi Soesatio adalah perubahan judul lagu yang dinilai agak
jorok dan harus diganti. Maka salah satu lagu SLANK yang tadinya
berjudul Kupu – Kupu Malamku diubah menjadi ‘Maafkan’. Karya – karya
SLANK dianggap sebagai simbol pemberontakan anak muda dengan beragam
lirik yang yang akrab di lingkungan sehari – hari, serta keyakinan bahwa
SLANK akan menjadi sebuah gaya hidup.
Setelah melakukan proses rekaman dan perseturuan, lahirlah album pertama SLANK yang diberi judul
‘Suit – Suit…He.. He.. Gadis Sexy’ pada
bulan Desember 1990. Dengan desain cover yang menampilkan logo
melambangkan SLANK hasil buatan Boedi Soesatio, serta slogan yang
tercantum di dalam cover yang menerangkan bahwa SLANK adalah Anak muda
slengean, tapi yang penting punya sikap,,! (walau masih belajar) buatan
Boedi Soesatio. Salah satu lagu yang berjudul sama dengan album ini
yakni ‘Suit – Suit…He.. He.. Gadis Sexy’ merupakan lagu SLANK yang sudah
diciptakan sejak Well Willy masih menjadi vokalis SLANK. Gaya dan
tingkah slenge’an para Personil SLANK juga dapat didengar di album ini.
Yaitu pada akhir lagu ‘Aku Gila’ dimana terdengar bunyi yang bersumber
dari tendangan kaki Indra Q yang menendang bak sampah alumunium dan
suara ketawa Kaka dan Indra Q. Selain itu, di intro lagu ‘Memang’,
terdengar suara ketawa yang sebenarnya adalah suara Indra Q dan orang
yang membantu sebagai
backing vocal untuk lagu ini adalah Andy
Liany. Untuk salah satu lagu yang bertemakan cinta di album ini yaitu
lagu ‘Kalah’, adalah kisah nyata sang vokalis, Kaka.
Lagu yang menjadi pilihan untuk diorbitkan dari album pertama SLANK
ini adalah lagu Maafkan. Dengan konsep video klip sederhana yang
menampilkan para Personil SLANK sedang nongkrong di suatu tempat dan
diselingi penayangan video yang menampilkan para Personil SLANK sedang
menonton TV yang menayangkan video ketika mereka menyanyikan lagu
‘Maafkan’ tersebut. Meluncurnya video klip lagu Maafkan di televisi
inilah yang pada akhirnya berhasil menarik minat anak muda terlebih
pecinta musik Rock pada saat itu untuk mengenal SLANK. Album ini pun
laris di pasaran dan membuat SLANK berhasil meraih Penghargaan Album
dengan penjualan terbaik tahun 1990 – 1991 dalam BASF Awards, kategori
Musik Rock.
Setelah kesuksesan album pertama tadi, SLANK jadi sering tampil di
berbagai acara. Mulai dari acara Kampus, Televisi, hingga panggung luar
Kota. Berkat keterampilan dan penguasaan studio, maka banyaklah
eksperimen – eksperimen tak terduga yang tercipta di SLANK formasi 13
ini. Namun dalam perjalanan SLANK yang bisa dibilang langkah baru SLANK
ini, masih saja terjadi beraneka masalah yang melanda SLANK. Mulai dari
keributan antara Indra dan Pay yang berebut mengisi permainan melodinya
di lagu – lagu SLANK, (kalau mereka udah berantem,yang jadi penengahnya
adalah Bimbim) Hingga kejadian yang kurang diketahui publik, yaitu
hengkangnya Pay dari SLANK formasi 13 karena kesibukannya
ngebecak
atau membantu Musisi lain. Namun karena bujuk rayu para Personil SLANK
yang lain, akhirnya Pay dapat mengubah niatannya tersebut. Hikmah dari
kejadian tersebut adalah, terciptanya sebuah lagu SLANK yang sangat
melegenda dan hingga saat ini telah dibuatkan 5 versi oleh SLANK, dan
Versi disco yang diremix oleh DJ Asoen yang terdapat di album Slank
Party Nonstop DJ Remix, yaitu lagu ‘Terlalu Manis’.
Selain itu, Bimbim juga hendak menuturkan mimpinya lewat sebuah lagu. Tidak mau kalah dengan Amerika yang punya
American Dreams, Bimbim juga punya mimpi
Indonesian Dreams. Bimbim
bertanya kepada Indra Q, “Ini lagu enaknya tentang apa ya liriknya?,”
Kemudian Indra Q menjawab, “PLANET X, planet punya kita sendiri,” Berkat
segala kekompakan mereka tersebut, terciptalah sebuah lagu yang menjadi
nama sebuah Komunitas Anak muda kreatif yang sering nongkrong di
Jl.Potlot 14, hingga menjadi Manajemen SLANK hingga saat ini, yaitu lagu
‘Pulau Biru’. Beragam lagu yang tercipta di tahun pertama kejayaan
SLANK tersebut kemudian dirangkum dalam sebuah album yang diberi judul
‘KAMPUNGAN’.
Album dengan desain cover yang sangat berbeda dari yang lain. Kalau
biasanya cover album berbahan kertas, kali ini SLANK membuat cover album
berbahan kain yang tentunya dapat disetrika. Album ini berisi 12 Lagu
yang di dalamnya juga terdapat sebuah lagu anak – anak yang dinyanyikan
SLANK dengan iringan Piano yang dimainkan Indra Q serta dengkuran
dari Si To’ yang merupakan Office Boy Jackson studio tempat SLANK
rekaman. Banyak yang mengira kalau suara dengkuran tersebut adalah suara
dengkuran Indra, tapi sebenarnya bukan. Hingga saat ini pun, To’ masih
belum mempercayai kalau itu adalah suara dengkurannya.
Dalam album yang desain cover penuh kecerahan yaitu pilihan warna
merah hati sebagai warna dasarnya ini juga memuat beraneka lagu yang
bisa dibilang berani. Dimana SLANK memasukkan beraneka lagu dengan lirik
yang terkesan merupakan luapan emosi dari para Personil SLANK, dan di
album ini juga terdapat sebuah lagu yang kena sensor sehingga judulnya
menjadi ‘An +.=+.’~>’. Di lagu ini, Alm.Andy Liany juga turut
membantu ngebacking vocalnya Kaka. Tak hanya lagu ‘An +.=+.’~>, salah
satu lagu yang ikut disensor adalah lagu ‘Bali Bagus’ yang salah satu
liriknya ditiban suara ‘tiiiiiiiit’. Dengan lagu andalan berjudul ‘Mawar
Merah’ yang kemudian diedarkan dalam bentuk kaset dan compact dis (CD)
pada Desember 1991, album ini pun berhasil meraih Penghargaan penjualan
album terbaik 1991 – 1992 kategori Pop Rock dalam BASF Awards.
Selepas album kedua tersebut, SLANK semakin laris di dunia musik
Indonesia. SLANK sering mendapat panggilan untuk tampil di berbagai Kota
di Indonesia yang salah satunya adalah Bali. Di kota ini, SLANK mulai
mengenal barang haram yang pada akhirnya menjadi sumber perpecahan SLANK
formasi 13. Ketika tampil di Bali tentu saja para Personil SLANK tidak
menyia – nyiakan kesempatan untuk menikmati indahnya alam Indonesia.
Seusai konser, masing – masing dari mereka beranjak untuk menikmati
suasana Pantai Bali yang tersohor hingga ke belahan dunia manapun.
Ketika itu Kaka dan Bimbim sedang menikmati panasnya matahari dengan
berjemur di bawahnya. Belum begitu lama mereka berjemur, tiba – tiba
datang seseorang yang diketahui bernama ‘Ca’, yang merupakan salah satu
Slankers asal Jawa Tengah yang sedang mencari penghasilan di tanah Bali.
Selain itu, Kaka dan Ca juga sudah saling mengenal. Maka Kaka pun
mengenalkan Ca pada Bimbim. Sayangnya, saat itu Ca tak hanya mengenalkan
dirinya saja. Ca juga memperkenalkan salah satu ‘barang’ bernama Putaw
yang ketika itu dibilang barang baru dan meminta Kaka dan Bimbim untuk
mencobanya. Kaka dan Bimbim yang tidak mengenal tentang barang tersebut
sempat menolak untuk tidak menggunakannya. Namun berkat bujuk rayu dan
peragaan pemakaian barang tersebut yang dilakukan oleh Ca, pada akhirnya
Kaka dan Bimbim pun tertarik karena merasa penasaran. Ketika itu Kaka
dan Bimbim membuat kesepakatan yaitu Kaka menggunakan barang tersebut
persis seperti yang diperagakan Ca, tapi Bimbim wajib menggunakannya
juga. Selesai menggunakannya, Kaka langsung berlari ke toilet dan
memuntahkan semua kunyahan makanan yang paginya dia makan. Bimbim yang
melihat reaksi Kaka tersebut sempat enggan untuk ikut mencoba. Namun
karena sudah sepakat dengan Sepupunya tersebut, Bimbim pun ikut
menggunakan barang haram tersebut.
Untuk percobaan pertama Ca tidak memungut biaya sama sekali untuk
barang yang mereka masukan ke tubuh lewat hidung tersebut. Tapi begitu
Kaka dan Bimbim merasa penasaran dan seakan membutuhkan barang itu lagi,
Ca pun memasang tarif untuk Putaw tersebut. Mau tidak mau Kaka dan
Bimbim pun membayar untuk barang yang pada akhirnya menyebabkan mereka
kecanduan itu. Sepulang ke Jakarta, barang haram itu pun menarik minat
anak nongkrong di Potlot lainnya. Tak terkecuali para Personil SLANK
yang lain. Tapi tidak semua anak Potlot menggunakan barang haram itu.
Pay yang merupakan gitaris SLANK saat itu juga menjadi Personil SLANK
terakhir yang ikut – ikutan karena merasa penasaran dengan apa yang
dirasakan teman – temannya setelah menikmati Putaw. Dari sinilah mulai
terlihat kekacauan di tubuh SLANK. Ketika sedang sakaw atau sedang
membutuhkan Putaw, para Personil SLANK terlihat sangat berbeda dari
biasanya. Meski begitu, mereka tetap berusaha untuk mempersembahkan
karya – karya bagi para Slankers yang menantikan album mereka
berikutnya. Bisa kita lihat sendiri, terjadi keterlambatan peluncuran
album ke – 3 SLANK. Kalau sebelumnya SLANK meluncurkan album ke – 2
tepat setahun setelah album pertama, untuk album ke – 3 ini SLANK
membutuhkan waktu 2 tahun untuk merampungkan album yang pada akhirnya
diberi nama
‘PISS’ yang merupakan plesetan dari kata ‘Peace’ yang berarti Damai.
Keunikan yang terdapat di album yang cover depannya menampilkan
sesosok tubuh Pria bertelanjang dada ini, SLANK terlihat semakin
slenge’an. Ketika itu, model pria yang berpose telanjang dada dengan
memakai kalung berlambang PISS yang merupakan ide kreatif dari Bimbim.
Keunikan lain yang terdapat di album ini adalah cover dalamnya yang
memuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Personil SLANK. Dalam album ini
terdapat sebuah lagu yang mengisahkan tentang salah satu permainan yang
gemar digemari anak – anak saat itu, yaitu ‘Main Monopoli’. Masih
slenge’an? Tentu saja, bahkan bisa dibilang SLANK makin slenge’an. Dapat
kita dengar sendiri di lagu berjudul ‘CEKAL’. Di awal lagu tersebut
terdengar suara bising serutan gergaji yang berasal dari keisengan Indra
Q pada saat merekam lagu tersebut. Indra Q saat itu menggergaji salah
satu kursi yang terdapat di Jackson Studio hingga terbelah dua. SLANK
juga masih mengajak beberapa Musisi dalam penggarapan album PISS yang
kemudian menjadi jargon SLANK untuk meneriakkan perdamaian di setiap
penampilanny tersebut. Lagu berjudul ‘Tepi Campuhan’ SLANK dibantu oleh
Rere yang memainkan salah satu Perkusi, yaitu Jimbe. Rere merupakan
drummer dari grup musik Grass Rock, dan saat ini tergabung dalam grup
musik Black Out. Dengan mengandalkan lagu ‘Mau (Beli) Tidur) dan Kirim
aku bunga, SLANK pun berhasil meraih penghargaan BASF Selling Album
1992-1993 kategori Rock Alternatif.
Selepas album tersebut, SLANK mengalami permasalahan dengan Boedi
Soesatio yang merupakan Produser SLANK saat itu. Dampak dari
perselisihan tersebut adalah keputusan SLANK untuk melakukan reformasi
dengan berdiri sendiri. SLANK memilih jalan baru dalam bermusik, yakni
menjadi indie label tepatnya pada tahun 1994. Selepas dari Boedi
Soesatio, akhirnya SLANK menggaet salah seorang yang dekat dengan mereka
dan juga merupakan mantan Personil SLANK, yaitu Denny BDN (Bang Denny)
untuk mengurusi Manajemen yang mengurusi segala urusan SLANK yang
diberi nama
Pulau Biru Production. Seperti yang kita ketahui bersama, Pulau Biru merupakan salah satu judul lagu yang terdapat di album
Kampungan, dan menjadi nama untuk Komunitas anak Potlot. Selain itu, SLANK juga mengusung bendera rekaman baru, yakni ‘
Piss Record‘.
Dengan berdiri sendiri, SLANK terus berusaha untuk tidak mengecewakan
Slankers. Dengan bermodalkan uang sendiri, SLANK mempearsiapkan album
ke – 4nya dengan melakukan penyegaran yaitu melakukan prosses rekaman di
3 tempat berbeda, yakni di Pondok Nurul (Puncak, Jawa Barat), Cibubur,
dan bangunan bekas sekolah milik Bunda Iffet yang terletak di Jalan
Potlot. Bangunan bekas Sekolah tersebut direlakan oleh Bunda untuk
dibongkar dan dibangun ulang menjadi studiio untuk SLANK melakukan
rekaman. Bagi yang ingin mengetahui bagaimana proses pembuatan album
yang pada akhirnya diberi judul ‘
Generasi Biroe‘ ini, bisa
melihat sendiri kronologi yang diilustrasikan oleh Dimas Jay yang
terdapat dalam cover album yang logo depannya dibuat oleh Bongky ini.
Dengan memperkenalkan lagu ‘Kamu Harus Pulang’, album ini pun medapat
Penghargaan Double Platinum album dalam BASF Awards, untuk kategori
penjualan album Rock terlaris tahun 1994 – 1995. Selain itu, salah satu
lagu berjudul ‘Terbunuh Sepi’ yang video klipnya disutradarai oleh Gusti
Hermansyah dari Djerit Sinema ini juga berhasil meraih
Penghargaan sebagai Video Klip Favorit dari VMI (Video Musik Indonesia)
1994/1995 dan Video Klip Terbaik Sepanjang Tahun 1995/1996.
Meski para Personil SLANK masih diselimuti barang haram narkoba,
namun SLANK masih bisa menunjukkan profesionalismenya dengan kembali
mengeluarkan album baru. Album ke – 5 SLANK ini diberi judul ‘
Minoritas‘
dengan lagu ‘Bang Bang Tut’ sebagai lagu andalan. Video klip untuk lagu
Nyonyo Esha yang menampilkan para Personil SLANK serasa berada di dunia
khayalan ini, berhasil mendapatkan Penghargaan sebagai Video Klip
Terbaik dari aVMI (Vide Musik Indonesia) Tahun 1995/1996. Di album ini
juga terdapat sebuah lagu berjudul ‘Tut Wuri Handayani’ yang merupakan
kisah anak sekolah. Selain itu, terdapat pula sebuah lagu yang di
dalamnya hanya diisi oleh suara Bimbim seorang yaitu lagu ‘Bidadari
Penyelamat’. Keunikan yang terdapat di album ini adalah lirik yang
tertempel dicovernya yang ditulis terbalik. Jadi dibutuhkan sebuah
cermin untuk membaca lirik lagu di album Minoritas ini.
Lama kelamaan, pengaruh barang haram yang menyelimuti para Personil
SLANK semakin membuat mereka tidak terkendali. Aroma keretakan antar
Personil SLANK mulai terlihat setelah dirilisnya album Minoritas
tersebut. Masing – masing Personil kerap mengalami perselisihan dan
menunjukkan sikap apatis atau tidak peduli. Selain itu, masing – masing
personil SLANK juga memiliki kesibukan sendiri yang semakin membuat
mereka kurang membagi waktu untuk SLANK. Kekompakan antar Personil SLANK
semakin tidak bisa dipertahankan. Hingga pada akhirnya, Bimbim selaku
leader
memutuskan agar SLANK vakum untuk beberapa saat untuk membangun kembali
keserasian antar Personil. Namun tanpa diduga, dalam masa vakum
tersebut Bimbim melayangkan surat pemecatanya kepada 3 Personil SLANK
yaitu Bongky, Indra Q, dan Pay. Formasi 13 yang begitu solid, dan sering
dibilang
formasi ajaib dan menciptakan beragam fenomena itu pada akhirnya harus bubar juga.
SUMBER slank.com